Internet Explorer Harus Dipatch Segera

Microsoft luncurkan perbaikan darurat untuk menutup celah keamanan Internet Explorer.

(VIVAnews)

Browser Microsoft Internet Explorer (IE) ternyata memiliki celah keamanan yang berbahaya. Bila tidak ditambal, komputer yang sedang menjelajah internet dengan Internet Explorer bisa dibajak oleh hacker dari jarak jauh. Untuk mengatasinya, Microsoft meluncurkan perbaikan darurat, berupa patch yang perlu didownload dan diinstalasikan.

Celah keamanan yang disebut “zero-day vulnerability” tersebut terungkap minggu lalu. Penjahat cyber yang mengambil alih kendali komputer korban menggiring komputer tersebut ke website yang sudah terinfeksi program perusak. Yang membuat celah keamanan ini berbahaya adalah pengguna tidak perlu mendownload apapun agar sang penyerang dapat masuk ke sistem Internet Explorer target. Padahal, Internet Explorer merupakan browser web yang paling banyak penggunanya.

Menurut berita yang dilansir Associated Press, 17 Desember 2008, Microsoft akan meluncurkan update sekuriti dengan rating “critical” untuk browser tersebut Rabu ini. Pengguna yang mengaktifkan fitur Windows Update akan mendapatkan patch berukuran 2,4MB tersebut secara otomatis.

Di internet saat ini terdapat ribuan website yang digunakan oleh penjahat cyber untuk mengeksploitasi celah keamanan pada browser ataupun sistem operasi yang dipakai pengguna internet. Kode perusak disimpan di situs-situs tersebut dan begitu situs dibuka oleh pengunjung yang browser atau sistem operasinya belum diperbaiki, maka pelaku kejahatan bisa menguasai mesin pengguna tersebut dari jauh.

Microsoft sendiri menyatakan bahwa serangan tersebut membidik celah keamanan yang ada di browser Internet Explorer 7, browser IE yang paling banyak penggunanya. Meski begitu, Microsoft juga memperingatkan bahwa browser IE seri lainnya juga tidak bebas dari celah keamanan.

Sebelum ini Microsoft jarang meluncurkan update keamanan di luar update bulanan rutin mereka. Terakhir Microsoft meluncurkan update mendadak adalah Oktober lalu, dan satu setengah tahun sebelumnya.

• VIVAnews